Pengertian Etika Profesi
Sawyer (2005)
Menurut Sawyer, Etika profesi adalah
pernyataan-pernyataan yang berorientasi pada pedoman yang digunakan sebagai
haluan perilaku dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.
Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Kode etik profesi merupakan suatu pedoman
sikap, tingkah laku serta juga perbuatan didalam melaksanakan tugas dan juga
dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Etika
Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
- Tanggung jawab. Maksud tanggung jawab disini
yaitu tanggung jawab pelaksanaan (by function) dan tanggung jawab dampak
(by profession).
- Kebebasan. Maksud kebebasan disini yaitu
kebebasan untuk mengembangkan profesi tersebut dalam batas-batas aturan
yang berlaku dalam sebuah profesi.
- Keadilan. Prinsip keadilan ingin
membangun satu kondisi yang tidak memihak manapun yang memungkinkan untuk
ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan.
Contoh Profesi
Koki atau juru masak adalah orang yang
menyiapkan makanan untuk disantap. Istilah ini kadang merujuk pada chef,
walaupun kedua istilah ini secara profesional tidak dapat disamakan. Chef lebih kepada kepala koki yang tentunya mmeiliki tingkat yang
lebih tinggi.
Etika seorang koki antara lain :
1. Memasak
dengan cepat, gesit, dan rapi
Seorang koki harus memiliki kecepatan dalam
memasak, namun kecepatan terus harus diimbangi dengan hasil yang maksimal.
2. Tidak
menggunakan bahan dengan kualitas rendah
Kualitas bahan yang digunakan memengaruhi
kualitas masakan yang dibuat, seorang koki tidak boleh menggunakan bahan
berkualitas rendah karena akan membuat rasa serta aroma masakan menjadi buruk.
3. Tidak
menggunakan alat yang berkuallitas rendah untuk masakan
Alat atau tempat yang digunakan koki untuk
memasak ataupun untuk menyajikan hidangan harus berkualitas tinggi dan sesuai
dengan penggunaan selain untuk menjaga kualitas masakan juga untuk membuat
hasil masakan lebih maksimal.
4. Mengetahui
teknik memasak
Dengan adanya teknik memasak yang dimiliki
seorang koki, hasil masakan akan menjadi lebih maksimal baik rasa maupun
kebersihannya. Selain itu, dengan menggunakan teknik memasak hidangan akan
lebih cepat tersaji.
5. Memerhatikan
kebersihan masakan
Sebuah masakan tidak uckup hanya memiliki
rasa enak. Selain rasa enak yang dimiliki, sebuah masakan juga harus
mengedepankan unsur kebersihan, karena tanpa adanya kebersihan pada sebuah
masakan, masakan tersebut hanya akan menjadi sumber penyakit pada orang yang
menikmatinya.
6. Estetika,
yaitu keindahan yang berkaitan dengan penampilan hidangan yang tersaji yang
didasari oleh kreativitas juru masak
Setiap koki memiliki kreativitas sendiri
dalam menyajikan hidangannya. Dalam menyajikan hidangan seorang koki harus
memerhatikan unsur keindahan agar hidangan tersebut sedap dipandang.
Standarisasi
Koki
Menjadi seorang chef perlu memiki
standarisasi sebagai berikut :
1. Mengutamakan
kebersihan.
2. Mengutamakan
keselamatan.
3. Menggunakan
pakaian dan atribut yang lengkap (menggunakan safety
shoes, apron,
topi masak, dll.).
4. Tidak
boleh berambut gondrong untuk laki-laki.
5. Tidak
boleh memiliki kuku panjang.
6. Tidak
boleh atau sedang memiliki penyakit menular.
Sumber :
Sawyer,
Dittenhofer, S. Cheiner, 2005. Internal Auditing, Buku Satu, Edisi Kelima,
Jakarta : Salemba Empat
Darmastuti,
Rini, Etika PR dan E-PR, Gava Media, Yogyakarta, 2007
https://pendidikan.co.id/etika-profesi/